November 11, 2015

Mengenang Gedung N





“Udah interview di mana aja?” Kalimat pembuka setelah salam yang alangkah lebih mesranya kalau kamu menanyakan, “Rindukah kamu padaku?” Maka dengan tegas akan kujawab, “Biasa aja.” Gitu!
Ya, rinduku padamu memang tak pernah stabil. Kadang rindu yang paling rindu, kadang rindu yang ala kadarnya, kadang juga rindu yang hanya omong kosong. Sekarang, rindu itu ada di bagian akhir.
Nostalgia kita yang biasanya mampu memperparah rinduku, entah mengapa semalam cukup berhasil kulepaskan. Tawamu nggak pernah berubah, cara bicaramu model motivator masih sama, dan ambisiusmu masih tetap menantang.
Tentang segala bentuk kejadian di Gedung N yang menjadi topik obrolan kita semalam, yang ingin sekali kamu ulang, aku ragu untuk meng-aamiin-inya. Bukan tidak mau, aku pikir kita bisa kok merangkaikan apa pun yang lebih absurd dari kejadian di Gedung N. Setidaknya lebih pantas untuk kita bahas kalau-kalau kamu pingin nostalgia lagi.
Dan ketika rindumu merapali Gedung N, aku ingin sekali merapali gedung lain yang belum pernah kita pijak. Hahaha, apa sih!
Seperti kalimatmu semalam sebelum salam, “Semoga kita dikasih kesempatan buat piknik bareng lagi.” Aamiin yang paling aamiin.

Smg, Nopember 2015

Tidak ada komentar: