“Udah interview di mana aja?” Kalimat pembuka setelah salam yang alangkah lebih mesranya kalau kamu menanyakan, “Rindukah kamu padaku?” Maka dengan tegas akan kujawab, “Biasa aja.” Gitu!
Ya, rinduku padamu memang tak pernah stabil. Kadang
rindu yang paling rindu, kadang rindu yang ala kadarnya, kadang juga rindu yang
hanya omong kosong. Sekarang, rindu itu ada di bagian akhir.
Nostalgia kita yang biasanya mampu memperparah
rinduku, entah mengapa semalam cukup berhasil kulepaskan. Tawamu nggak pernah
berubah, cara bicaramu model motivator masih sama, dan ambisiusmu masih tetap
menantang.
Tentang segala bentuk kejadian di Gedung N yang
menjadi topik obrolan kita semalam, yang ingin sekali kamu ulang, aku ragu
untuk meng-aamiin-inya. Bukan tidak mau, aku pikir kita bisa kok merangkaikan
apa pun yang lebih absurd dari kejadian di Gedung N. Setidaknya lebih pantas
untuk kita bahas kalau-kalau kamu pingin nostalgia lagi.
Dan ketika rindumu merapali Gedung N, aku ingin
sekali merapali gedung lain yang belum pernah kita pijak. Hahaha, apa sih!
Seperti kalimatmu semalam sebelum salam, “Semoga kita
dikasih kesempatan buat piknik bareng lagi.” Aamiin yang paling aamiin.
Smg, Nopember 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar