Tampilkan postingan dengan label Nanti Kita Kenang Cerita Hari Ini. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nanti Kita Kenang Cerita Hari Ini. Tampilkan semua postingan

Januari 01, 2022

Januari

Pagi di Januari. 
Semalam tidak ada perayaan, seingatku. Aku melewati pergantian tahun dengan suara petasan dari mulutmu. Lekas itu aku tertidur. Sebab demikian, beberapa pesan darimu masuk lebih awal. Tahun yang baru, mendapati warna baru di dinding kamar. Kutaruh bingkai foto kosong, tidak ada apa-apa di dalam sana. Mungkin nanti, ini masih Januari, permulaan.

Semakin dekat menuju hari yang selalu kita bayangkan. Bersyukur untuk segala hal ganjil dan genap, aku bisa melewatinya, kamu juga. Karena itulah kita menjadi satu akhirnya. Semoga dimudahkan untuk kita.

Januari 09, 2021

Jika Seseorang itu Aku, Apakah Kau Juga Merasa Kehilangan?

 


Lalu, di pelataran kenangan yang panjang, aku menemukanmu berdiri begitu lusuh. Aku tak bisa menebak apa yang kamu pikirkan. Tapi kukira, kamu hanya sedang merayakan duka atas kehilangan yang tiba-tiba, saat itu.

Juli 20, 2019

Mengenalmu Lebih Banyak

Hai, ada yang ingin kutanyakan ke kamu. Simak baik-baik. Coba kamu jelaskan, magnet apa yang telah kamu pakai untuk bisa menarikku sampai berada di titik ini? Kamu tahu? Ada yang berontak di hatiku. Sesuatu yang tiba-tiba membuatku ngeluarin air mata. Habis-habisan! Sesuatu yang tiba-tiba membuatku ingin sekali memelukmu seerat yang kubisa, sampai kamu tak lagi bisa terlepas.

Juni 02, 2018

Kita adalah Perancang Masa Depan yang Terlalu Berani

dok. pribadi: Pantai Marina Semarang
Matahari pamit pulang, Tuan.
Sedang ombak masih menekuni ibadahnya dengan tenang.


Kita telah tenggelam pada cerita-cerita nostalgia. Entahlah, aku merasa ada yang berbeda dengan pertemuan kita kali ini. Aku tidak benar-benar ingat kapan terakhir kali kita bertemu dan berceloteh banyak hal seperti ini. Tiga atau empat tahun yang lalu, mungkin. Dan aku merasakan arah celoteh kita tidak lagi sama dengan celoteh kita jaman dulu. Berat dan memaksa otak kita untuk berpikir lebih keras dengan apa yang keluar dari mulut kita masing-masing. Maklumi saja, Tuan, sebab kita sedang berada dalam fase kehidupan yang terasa absurd.


Boleh aku mengingat, Tuan?

Mei 09, 2018

PERTUNJUKKAN 'MBOHLAH' dan NAMA SESEORANG


dok. pribadi: pertunjukkan puisi "MBOHLAH"

Rokokku tinggal sebatang
Aku masih tersenyum ...
           Rokokku Tinggal Sebatang - Slamet Unggul

Aku masih saja terngiang puisi dari penyair Semarang yang dilagukan itu. Pertunjukkan puisi bertajuk “MBOHLAH” yang sampai kini masih menyisakan decak kagum. Kalo boleh jujur, sepanjang ingatanku menonton pertunjukkan puisi, baru kali ini aku bener-bener menikmati. Tanpa perasaan khawatir jarum jam menunjuk pukul berapa [biasa jam malam anak rumahan~ HAHA, tetep!

Tak hentinya riuh tepuk tangan dari para penonton menggema di udara. Selepas acara itu, mataku mencari-cari, sebab tujuan awal dateng ke pertunjukkan kali ini adalah buat ketemu sama beberapa orang.  Percaya diri aja beliau-beliau yang pingin kutemui ini pasti dateng di acara tersebut. Bonusnya adalah dua buku kumpulan puisi masuk dalam tas. Gratis! Begitulah sekiranya keegoisan manusia, bergerak di atas sebuah kepentingan. Maafkan...

Januari 01, 2018

CATATAN PENDEK DI AWAL TAHUN

Sama kayak tahun sebelumnya, tahun ini bakal jalan tanpa resolusi. Kalo flashback di tahun 2017, setahun itu isinya: 7 bulan yang bener-bener sadar kejebak dalam lingkup keabsurdan, kemudian bisa bebas dan menjalani hal-hal yang aku banget selama hampir 4 bulan, meskipun sesekali keabsurdan masih juga menghampiri. Terus, pada akhirnya semua kejutan berakhir di 2017, Desember.

Beberapa hal cukup bikin aku, hmm ... Hah! Kok bisa? Hah! Kok begitu? Hah! Seriusan? Dia beneran nikah tahun depan? Dan puncaknya adalah di cerita ini. Seseorang yang tiba-tiba menawarkan diri itu, sepagi tadi menghubungiku kembali. Dia menyatakan mundur. Haha. Kejutan di awal tahun, memang. Keseriusan seseorang bisa benget berubah. Apapun bisa kejadian ketika campur tangan Sang Maha Pembolakbalik Hati turut serta. Ini menjadi pukulan pertama. Nggak masalah, barangkali memang Tuhan memberiku aba-aba di awal tahun biar lebih siap menghadapi apa yang bakal terjadi setahun kedepan.

Selamat menempuh tahun baru 2018.
Semoga segala aamiin, terkabul.


Desember 28, 2017

DI MATAMU, AKU BUKANLAH AKU SEUTUHNYA




 
Belum bisa tidur. Seseorang berhasil membuatku resah. Tujuh hari, bagiku bukan waktu yang pendek untuk menunggu sebuah keputusan besar. Pergerakan waktu mendadak amat lambat. Kurasa memang seharusnya begitu, barangkali Tuhan memberiku kesempatan untuk merapalkan doa dengan lebih khusyu’ dan lebih memelas lagi agar hal terbaik versiku terijabah.

Dari seseorang itu aku jadi tau, bahwa ternyata selama ini, entah sadar atau tidak, kita memandang seseorang dari kulitnya saja. Tanpa seluk-beluk masa lalunya. Yang terlihat baik, belum tentu masa lalunya jernih, pun sebaliknya. Dan, untuk tujuan mengenal seseorang lebih jauh, itu teramat penting, agar dikemudian hari tidak ada kecewa karena menaruh ekspektasi yang tinggi.

Baru kemaren seseorang mengalaminya. Aku mendengar celotehnya yang penuh semangat. Menawarkan diri untuk menggantikan dia yang memutuskan pergi. Tapi dalam konteks yang lebih serius dan matang. Tawanya renyah sekali kala itu. “Kalo nggak serius, ngapain ngajakin ke sini,” katanya diselingi tawa.

November 06, 2017

Aku, Dia dan Keentahan


Aku jadi pingin cerita nih, dimana aku merasa jadi orang paling bodoh, dimana aku merasa jadi orang paling entah, dimana aku merasa berhasil nunjukin ke semua orang kalau aku adalah perempuan absurd yang labil (bangga banget, yak!). Sebenernya aku malu menceritakannya, tapi demi apa, aku pingin memeriahkan anniversary hubungan Kak @kaprilyanto dengan wordpress-nya dan hubungannya dengan wordads-nya dan hubungannya dengan alam gaib. Loh??? Salah fokus -__-

Oktober 09, 2017

HARI SURAT MENYURAT SEDUNIA



Hai, udah sejauh mana bahagiamu?
Sepagi tadi ada yang ngingetin aku kalo hari ini, tanggal 9 Oktober diperingati sebagai Hari Surat Menyurat Internasional. Kok bisa? Iya, menurut sumber yang kubaca dari Google, tanggal 9 Oktober tepatnya tahun 1874 itu adalah tanggal didirikannya Serikat Pos Dunia (Universal Post Union – UPU).

Terusss, aku kayak dipaksa buat nostalgia gitu. Kids jaman now pasti nggak tau deh gimana sensasinya kirim surat lewat pos. Yaiyalah, sekarang udah canggih mbakyuuu, nggak jaman surat-suratan nulis di kertas gitu. Nggak hitz!

Aku inget banget, jaman SD (2004) kalo lagi berantem sama temen, baikkannya lewat surat, padahal nih ya, duduknya sebelahan. Dikasihnya kalo pas balik sekolah, biar nggak malu gitu kalo dibaca. Terus balesinnya di hari berikutnya pas balik sekolah juga. Gitu terus sampe akhirnya baikkan sendiri. 

Jaman SMP (2008) udah beda lagi nih isi suratnya,

Agustus 15, 2017

SETIAP KITA ADALAH PRIBADI YANG BAIK


Aku mengingat hari itu dengan baik. Kejadian tak terduga yang cukup memberi dampak untuk -setidaknya- diriku sendiri.
Aku adalah kesalahan di mata mereka. Kesalahan fatal dan memalukan.
Aku adalah pribadi yang tidak tau diri.
Pribadi yang belum cukup pintar untuk sekadar menyampaikan rasa terimakasih.
Aku adalah makhluk paling egois.
Makhluk yang belum begitu paham perihal sebab-akibat dan timbal-balik.

Juni 10, 2017

Teruntuk Jomblo Pejuang Skripsi, Kapan Nikah? Eh, Wisuda?


Siapa sih yang nggak ingin wisuda tepat waktu?
Banyak sekali pejuang skripsi yang memegang teguh pepatah “satu hari menunda skripsi = satu hari menunda pernikahan”. Pepatah tersebut juga berlaku buat pejuang skripsi yang berstatus jomblo. Jangan salah, alih-alih menyemangati diri sendiri dengan mengganti kata pernikahan menjadi kata wisuda pada pepatah tersebut, para jomblo ini berharap mampu menyelesaikan skripsi mereka dengan tepat waktu sehingga bisa membahagiakan gebetan yang nggak kunjung jadi pacar orang tua. Mungkin itu juga jadi salah satu keinginan kamu bukan, Mblo?

Tapi semua itu nggak semudah bayanganmu, Mblo. Aku tahu gimana susahnya menemukan semangat buat diri sendiri di tengah kesendirian. Itu sama susahnya seperti mengejar cinta gebetan yang ternyata udah jadi milik orang lain. Semangat perjuangan yang sudah ada di genggaman bisa seketika lenyap. Persis gebetan yang sudah respon kamu dengan sangat anggun, akan tetapi kemudian dia nemuin seseorang yang bisa bikin dia lebih nyaman. Ah! Sabar ya, Mblo.

Tenang, Mblo. Semua yang terjadi pastilah ada solusi. Ada yang perlu kamu sadari, Mblo, bahwasanya semangat itu nggak dicari, tapi diciptakan. Kamu sendiri yang bisa menciptakannya. Kamu sendiri yang tahu caranya. Kalaupun ternyata udah banyak cara yang kamu lakuin dan sampai detik ini nggak juga mengubah apapun dari semangatmu, mungkin ada yang salah dari caramu berproses dalam ngerjain skripsi. Barangkali hal-hal berikut berguna buat kamu, Mblo. Cekidot…

Mei 28, 2017

MEMASUKI BULAN PUASA, WASPADA UNDANGAN BUKA BERSAMA! AWAS BAPER ...



Bulan puasa adalah momen apik untuk mendekatkan yang jauh atau menjauhkan yang dekat. Tidak sedikit yang menjadikan bulan puasa sebagai ajang reuni atau menjalin kembali silaturahim. Jangan salah, alih-alih memenuhi undangan buka bersama, sebenarnya ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan momen ini sebagai kesempatan cinta lama bersemi kembali. Awas baper...

Kamu akan menemukan grup-grup chat-mu yang setelah sekian lama mati mendadak hidup lagi. Grup-grup chat berbau alumni mungkin akan membawamu bernostalgia. Pembahasan acara buka bersama akan menumpuk di sana, dari pembahasan tempat sampai dengan nominal iuran. 

Adakah di antara kamu yang sibuk sendiri di tengah hiruk pikuk pembahasan via chat di grup itu?

September 05, 2016

Selipin Aku Dalam Impianmu

H A L L O, lama nggak ngopi bareng, lesehan di warung kucingan, ngetawain problematika hidup (halahhh) yang absurd tur wagu, bertanya-tanya perihal  kejadian yang mampir ke kita, yang kita anggep ajaib tapi nggak bener-bener kita ngerti, dan selalu kita akhiri dengan 'seandainya-seandainya' yang kita aamiini. Gimana sama 'seandainya'-mu? Udah ada yang kewujud? Semoga ya. Jangan tanya 'seandainya'-ku, masih proses dan nggak tau sampe kapan. Mungkin sampe semua 'seandainya'-mu kewujud, sebab (sebenernya) semua 'seandainya'-ku adalah seluruhnya seandainya'-mu, impianmu.

Kamu selalu punya impian yang luar biasa. Selalu ambisius, meski kadang-kadang cuma modus. Ah, aku ngomongin apa yak. Aku cuma basa-basi sih, cuma lagi kangen kamu aja. Coba hitung, berapa juta detik yang udah kamu lewatin tanpa aku?

Aku kangen kamu. Cuma bisa liatin potomu di timeline, baca status-statusmu di sana, dan tersenyum. Ada yang pingin aku tau sebenernya, di kesibukanmu yang aduhai itu, demi berada di titik tercapainya impianmu, adakah aku kamu selipin di impianmu? Menjadi salah satu yang kamu tuju, semacam... semacam... semacam chat kita yang begini,
"Cieee, pingin dikondangin juga, ya," balesku untuk komentarmu yang cuma emot peluk. "Hahahaha," balesmu lagi yang aku nggak ngerti maksudnya apa. 
"Undangannya dulu sini, ntar aku kondangin," celetukku asal.
"Kan kita berdua yang bikin undangan," akhirmu.
Mau aku aamiini, aku tau banget itu modus doang, kalo enggak aku aamiini, sayang dong doa baik nggak di-aamiin-i, dan akhirnya aku balesin aja kan, "aamiin aamiin aamiin".

Paham nggak? Nggak ya? Yaudah, aku ngantuk, besok musti balik ke dunia absurd.
Jaga kesehatan ya, kita kan lagi LDR nih (berasa pacaran aja -__-), kalo kamu sakit aku cuma bisa doa, nggak bisa jengukin kamu sambil bawain es degan. Hahaha

Ehm, intinya apa juga nggak ngerti ya? Intinya, selipin aku dalam impianmu, barangkali justru Tuhan pingin kita wujudin impian kita bareng-bareng. Oh, enggak ya? Aamiin aja gimana? Iya aja ya. Udahlah, tidur aja. Jangan lupa, selipin aku dalam impianmu. :)





Maret 01, 2016

MARET TAHUN KESEKIAN

Assalamu’alaikum, Maret. Pye, sehat? Bakal ngasih aku kejutan apa di Maret kali ini?

Hmm, masih sama kayak tahun-tahun kemaren, aku selalu takut ngadepin kamu. Nyatanya, aku udah nyoba nyambut kamu dengan sebahagia mungkin, tapi jatohnya tetep biasa aja dan aku masih suka khawatir sama kamu.

Seberjuangnya aku buat ngubah mainset khawatirnya aku biar jadi damai-damai aja ngadepin kamu, nyatanya emang nggak bisa sepenuhnya. Masih nyisa khawatir. Masih ada takut. Aku musti gimana ya sama kamu? Atau kamu yang musti gimana sama aku? Tapi, kamu kan cuma bisa ngikutin alurmu. Jadi, aku yang musti gimana sama kamu? Ah, Maret!

Mulai tahun ini, aku nyoba nggak mandang kamu sebelah mata. Aku berhenti berdoa biar kamu bisa dihapus dari kalender. Aku berhenti benci kamu. Aku pingin kamu tetep ada, seenggaknya buat alesan aku ngerasain cemas. Hahaha, ada yang bilang kalo hidup bahagia-bahagia aja, itu juga nggak baik. Bikin kita lupa kalo di luar sana banyak orang yang nggak seberuntung kita. Jadi, tetaplah ada. Bisa, kan, mulai tahun ini kita berdamai?

Bikin aku jatuh cinta lagi sama kamu. Bikin aku nunggu-nunggu kamu kayak dulu sebelum hal yang bikin aku nggak suka sama kamu terjadi. Please...

Ret, Maret, semoga kali ini kita bisa kerjasama yak, soalnya tahun ini aku ada banyak permintaan. Yaudah kalo gitu, kita jalanin dulu aja sampe akhir bulan ini. Wassalamualaikum...

Awal Maret 2016, ketika aku masih menyemaskanmu.


Februari 29, 2016

Mengenang Warsu

Segelas es susu stroberi, segelas es susu kopi, dan kenangan tentang kalian.

Di luar hujan. Aku baru aja nyampe rumah, abis nyusu di Warung Susu (Warsu) Sapi Murni HiDa5yat, tempatnya di daerah Tlogosari. Duduk dan menunggu pesenan dateng. Entah kenapa tatapanku berhenti di lesehan yang banyak abegean lagi cekikikan. Kemudian, kenangan-kenangan tentang kalian, mungkin juga tentang skripsian bersliweran.
 
Aku inget banget,

Februari 28, 2016

Rindu Skripsian dan... Mancing

Ini hari Minggu. Nggak tau kenapa tiba-tiba kangen skripsian. Bangun tidur tadi saya buka grub line ALUMNI1508-ES, isinya itu anak-anak yang bimbingan skripsi sama Pak Edd. Meskipun udah alumni tapi Pak Edd nggak pernah absen buat ngasih info apa pun di grub.

Saya jadi inget, hari Minggu begini jangan harap punya waktu santai. Karena, di manapun saya berada, beliau bakal ngrecokin, minta dateng ke kampus buat bimbingan. Saya yakin betul nggak ada dosen lain selain dosbing saya ini yang merelakan waktunya setiap hari, inget setiap hari, pagi,  siang, sore, malem, inget ya, pagi, siang sore, malem, cuma buat  ngurusin anak-anak bimbingannya biar dapet nilai memuaskan.

Februari 15, 2016

Tetaplah Saling Membahagiakan

Pada akhirnya, aku menyerah. Menyerah untuk menyimpan cerita ini lebih lama. Maka, di pagi yang masih terguyur sisa hujan semalam ini, kucatatkan sedikit tentang kisah. Tentang senja yang menggantung di langit mendung. Tentang hilir mudik kapal terbang yang melintas di atas pantai tanpa karang. Tentang kemesraan yang semoga tak terlupakan. Tentang kenyamanan yang kuharap bukan sekadar figuran. Atau tentang apa pun yang sempat kubaca pada tulisanmu di sebuah status.

Januari 01, 2016

Catatan Penutup di Tahun 2015

Baterai di ponselku tinggal 43 persen. Masih ada beberapa judul buku yang belum sempat kubaca. Secangkir kopi yang entah keberapa telah tandas di penghujung tahun 2015 olehku. Aku di kamar, sedang tidak menyalakan televisi, sedang tidak menuliskan pencapaian atau harapan apa pun untuk tahun berikutnya. Hanya sedang menikmati kipas angin yang berputar-putar dan menulis, lebih tepatnya mengetik.

Sejujurnya, di penghujung tahun ini aku cuma butuh teman ngopi, teman tertawa, atau teman merenung. Hanya saja, temanku itu sedang tugas di Jawa Timur dengan sisa patah hatinya. Aku sempat menertawakan kegagalan cintanya kemarin. Hahaha, rasain!
Atau temanku satu lagi, yang kalau di tanya keberadaannya, selalu menjawab, “di tempat yang ada Tuhannya.” Yang berpedoman bahwa terlihat menarik itu lebih penting daripada terlihat ganteng. Yang kemarin menertawakanku ketika mendengar tangisanku di penghujung telepon. Entahlah.
Lalu, rindu itu hadir. Rasanya entah sudah berapa lama tidak duduk dengan mereka sambil menikmati secangkir kopi, sesekali adu mulut lantaran tak sependapat dengan buku-buku apa yang bagus untuk dibaca, atau perempuan-perempuan mana yang seharusnya tak perlu dipertahankan, atau lelaki mana yang seharusnya mempersuntingku -halahhhh-. Dan banyak hal lainnya yang kurasa memang perlu kurindukan.

Tak ada yang spesial di penghujung tahun ini, kecuali:
Seharian ini, dimulai dari menunaikan solat Shubuh, lalu aku mencuci pakaian-pakaian kotor, menyetrika pakaian kerja Babe dan Kakanda, membuatkan kopi dan susu untuk seisi rumah, mencuci gelas-gelas kotor, mandi, membaca buku, menonton televisi, menulis cerpen, menulis puisi, mengirim tulisan (semoga berjodoh), menyapu, membeli nasi goreng dan mi jawa buat Babe sama Bunda, menulis lirik lagu (lagi), membalas WA teman lama, merindukannya, mengaamiini doa-doa yang terbaca di recent update BB atau yang muncul di beranda sosmed, menertawakan ketololan-ketololan selama ini, mendengarkan bunyi kembang api dan menuliskan ini.

Sekalian ingin sekali kuucapkan banyak terima kasih kepada Sang Penguasa Jagad Raya yang selama tahun 2015 ini telah mempertemukanku dengan orang-orang baru dengan cara yang sedikit wagu tapi romantis. Yang telah menyeretku masuk ke problem-problem yang bikin aku agak gila, tidak masuk akal, tapi apa pun itu Kau tetap menjadi satu-satunya penolong bagiku. Yang membuatku mengerti (lagi) bahwa (masih) ada (banyak) musuh dalam selimut, sehingga aku harus lebih mawas diri. Yang kupercayai sekali Kau telah merencanakan sesuatu yang besar untukku. 

Dan, semoga tahun besok aku bisa jatuh cinta dengan yang namanya "Ulang Tahun".

Udah gitu aja untuk catatan penutup di tahun 2015.




Semarang, otw tahun baru.

November 11, 2015

Mengenang Gedung N





“Udah interview di mana aja?” Kalimat pembuka setelah salam yang alangkah lebih mesranya kalau kamu menanyakan, “Rindukah kamu padaku?” Maka dengan tegas akan kujawab, “Biasa aja.” Gitu!
Ya, rinduku padamu memang tak pernah stabil. Kadang rindu yang paling rindu, kadang rindu yang ala kadarnya, kadang juga rindu yang hanya omong kosong. Sekarang, rindu itu ada di bagian akhir.
Nostalgia kita yang biasanya mampu memperparah rinduku, entah mengapa semalam cukup berhasil kulepaskan. Tawamu nggak pernah berubah, cara bicaramu model motivator masih sama, dan ambisiusmu masih tetap menantang.
Tentang segala bentuk kejadian di Gedung N yang menjadi topik obrolan kita semalam, yang ingin sekali kamu ulang, aku ragu untuk meng-aamiin-inya. Bukan tidak mau, aku pikir kita bisa kok merangkaikan apa pun yang lebih absurd dari kejadian di Gedung N. Setidaknya lebih pantas untuk kita bahas kalau-kalau kamu pingin nostalgia lagi.
Dan ketika rindumu merapali Gedung N, aku ingin sekali merapali gedung lain yang belum pernah kita pijak. Hahaha, apa sih!
Seperti kalimatmu semalam sebelum salam, “Semoga kita dikasih kesempatan buat piknik bareng lagi.” Aamiin yang paling aamiin.

Smg, Nopember 2015

Oktober 29, 2015

Tjurhatan Seorang Jobseeker

Jadi begini ceritanya...
Sebulan yang lalu setelah saya dinyatakan menjadi #mahasiswakelarkuliah, saya mencoba bernafas kembali sambil menyebar surat cinta lamaran kerja ke berbagai perusahaan. Selama itu pula, sampai detik ini sudah ada dua surat yang ditolak dan sisanya masih di PHP.

Siang itu, saya kembali mencari lowongan hati seorang yang kosong pekerjaan, iseng nih buka lapak LB, saya nemuin lowongan PT. Djarum Indonesia sebagai Internal Auditor. Segera saya mengetik kembali surat cinta lamaran biar terbaca lebih romantis oleh HRDnya. Desh! Terkirimlah surat lamaran itu melalui email yang tertera pada lapak LB tadi.