Tampilkan postingan dengan label LYFE. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label LYFE. Tampilkan semua postingan

Januari 14, 2022

Januari (2)

Semoga perasaanmu lega. Hari yang terlewat kuharap sudah sesuai ekspektasimu.
Kalaupun masih belum cukup, nggak apa-apa, kadang memang harus begitu.
Kalau melebihi ekspektasi? Yaudah, banyakin bersyukur aja kalik, ya.

Pundakmu mikul apa coba? Aku seringkali melihatmu kelelahan. Terkadang, duduk bersender
di ujung toko, dengan tatapan kosong, kadang penuh harap. Kalau ada yang mau kamu bagi, aku 
siap.

Lekas membaik 💗

Maret 29, 2021

Nggak Semua Masalah Harus Selesai Sekarang


Hai, dapet masalah baru apalagi kali ini? He-he. Semoga nggak bikin kamu down, ya! Berasa banget, sih, seiring bertambahnya usia, makin beragam aja masalah yang nyoba berteman sama kita. Dateng dengan sok akrabnya, maksa kita buat nerima mereka. Mau gimana lagi, mau menghindar juga nggak bisa. Mungkin emang udah jatahnya kita aja, sih. Jadi, nikmatin aja prosesnya.

Juli 02, 2018

Campur Tangan Tuhan

Foto: milik pribadi

"Buat pilihan yang paling bermanfaat untuk jangka pendek dan jadi batu pijakan ke depan. But, first at all, write your goal you want achieve in the last of this year. All is the choices, that send into your face. You have to choose and take the risk of your choice. Its life, Dear. Dan yang kita butuhkan adalah guts... bravery... Keberanian to make a decision to our live. All is on your hand." - pesan wassap ini disponsori oleh seorang kawan ketika aku lagi dramak-dramaknya.

Yeah, apakah cuma aku yang seringkali ngadepin pilihan-pilihan hidup yang datengnya selalu dadakan dan bebarengan? Kemudian kelimpungan, bertanya-tanya, kenapa? Kenapa deh? Kenapa sih? Kenapa harus rame-rame gitu? Terus kesel sendiri karena pilihan yang dateng sama-sama apa yang lagi kamu butuhin.

Mei 28, 2018

ALUR SIDANG TILANG SIM

dok. pribadi: Pengambilan  Dokumen Tilang

Baru kali ini aku kena tilang polisi dan ikut sidang di kejaksaan. Sebelumnya pernah juga kena tilang, tapi bayar di tempat, beres! Kemarin beda, entah kenapa nggak ada pertanyaan sejenis, “Mau bayar di sini atau mau ikut sidang, Mbak?” Nggak ada. Pak Polisi langsung meminta dataku dan menuliskannya di aplikasi surat tilang. Waktu itu, kesalahanku karena ngelawan arah. Beliau sempet ngasih opsi, SIM atau STNK yang mau ditahan, akhirnya aku kasih SIM. Setelah itu, Pak Polisi minta aku buat ikut sidang di tanggal, jam, dan tempat sidang yang sudah dituliskan di aplikasi surat tilang slip warna biru. Jarak antara aku kena tilang dan waktu sidang, kira-kira 2 mingguan, tapi bisa jadi itu bukan patokan.

Di lokasi sidang tilang, ternyata bukan lagi ratusan orang yang ikut, tapi ribuan! Nggak kaget kalau tiba-tiba ada orang asing yang mendekat dan menawarkan bantuan, “Biar saya urus aja, Mbak. Cepet kok, nggak perlu antri. Murah deh, blablabla.” Siapa lagi kalau bukan calo?

Akhirnya aku mutusin buat ngurus sendiri. Begini alur sidang tilang versi pengalamanku:

Mei 02, 2018

Coach Futsal: Rasakan Kekalahanmu!

Dok. Pribadi
Haiii, Gaes! Aku punya oleh-oleh dari dolan kemaren nih.
Ceritanya nemenin adekku sparing futsal gitu. Tapi, dianya nggak main sih, kakinya masih belum pulih gegara salah pendinginan atau apalah itu waktu latihan fisik. Nonton doang berarti yak. Lucu sih liat adek agak kikuk gitu masuk ke lapangan. Gimana enggak, yang lagi sparingan itu dua klub yang sebenernya jadi pertimbangan adekku sebelum akhirnya dia mutusin buat masuk di salah satu klub itu. Masuk, nyalamin pelatih sama para pemainnya, terus sama pelatihnya diminta ganti pakaian dan ikut main, tapi akhirnya pamit menuju klub satunya lagi yang sekarang dia gabung di sana. Akunya juga jadi gaenak gimana gitu sama klub yang satunya. Padahal, klub yang dipilih adekku ini umurnya baru beberapa bulan, dan klub yang satunya udah umur dua tahun. Pasti ada bangetlah apa yang jadi pertimbangan adekku.

Skor akhir, klub adekku kalah telak.

Januari 28, 2018

PERGERAKANMU, UDAH SAMPAI MANA, GAES?

Pagi ini, entah karena rindu atau apa, bangun tidur rasanya gelisah banget. Suka gitu emang, semua yang dateng itu rasa-rasanya serba dadakan dan memburu. Nggak ngenal kahanan.

Terus, entah dapet dorongan darimana, pingin banget buka-buka artikel. Udah tuh, buka leppy, on internet. Baca... baca... baca..., tiba-tiba aku perlu banget japri seseorang. Meminta bla bla bla, memohon bla bla bla, dan nggak langsung direspon, padahal udah dibaca. Hmm.

Kutinggal ngopi. Ngadep leppy lagi sembari nunggu respon seseorang yang kujapri. OK! begitu akhirnya beliau merespon. Perlu beberapa kiasan buat dapet respon 'OK!' Hahaha.

- h  e  n  i  n  g -

Januari 07, 2018

DUKA SESEORANG, KADANG BIKIN SALTING

Sabtu malaman di mana, Mblo? Di rumah stalkingin gebetan atau di luar turut ngerasain kebahagiaan mereka yang lagi nuntasin rindu? Dimanapun itu, yang paling penting tetep jaga rasa syukurmu, yess!

Hmm, lagi nyicil tulisan buat ‘basecamp’, tapi menthok dan mendadak jenuh! Terus buka-buka album foto, nemu foto yang ... hmm, foto opo sih ki? Setelah kuinget-inget ternyata ada cerita di balik foto itu. Nggak begitu jelas sih.

Desember 24, 2017

Yang Kalah dan Tidak Menang


Pagih! Selamat liburan bagi yang merayakan bersama kenangan yang tak kunjung terlupakan kasur, kipas angin, internet, dan camilan-camilan yang menggemukkan!

Btw, soal camilan, jadi keinget tempo hari ke alpamart beli camilan. Bukan soal camilannya sih, tapi ada satu hal yang maksa-maksa buat ditulis. Adalah ...
 
Jadi, waktu itu ke alpamart tuh, begitu masuk, mataku langsung tergoda pada wanita sepuh yang khusyu' menghitung banyak uang receh. Menunduk dan jemarinya bergerak lamban. Sepasang sandal kaku yang tidak terpakai oleh kaki yang terlihat bengkak dan (maaf) bengkok di salah satunya. Serta walking stick yang bersandar pada dus-dus minuman. Apa yang menjadi perkiraanmu?

Desember 16, 2017

PENJUAL KORAN, PENSIL WARNA, DAN BUKAN PENSIL ALIS


Hello, kamu. Semoga nggak ada keabsurdan yang berarti di Sabtu ini yak! Di medsos lagi rame soal gempa tuh, semoga kamu beserta orang-orang terkasihmu tetep dalam lindunganNya.

Jadi, ceritanya lagi dengerin hasil rekaman sambil ngetik, tiba-tiba kebayang muka mantan dua bocah di Gramedia beberapa hari lalu.
Pas itu aku lagi absurd. Balik kerja, terus jemput Buncit di kantornya, dan ternyata dia musti ngelarin beberapa laporan kantor, dan nggak tau sampe berapa lama. Di luar gerimis syahdu gitu. Aku nyamperin Abang Tukang Soto di depan kantor Buncit, duduk doang, terus enyah karena mendadak nggak selera makan, akhirnya cabut ke Gramedia. Ngapain? Biasa, cari gebetan baca-baca blurb buku sama lihat yang lucu-lucu di ATK. #bacabacadoang #lihatlihataja #RIPduitGajian

Awalnya aku lihat dua bocah ini mondar-mandir di area ATK, sesekali merhatiin mereka dari kejauhan lagi mainin alat olahraga yang endingnya ditegur sama mas-mas Gramedia, dan ujug-ujug menemukan mereka ada di sebelahku dengan perdebatan kecil mereka.

Juni 26, 2017

Jarak Bahagia dan Sedih



Apakah jarak antara kebahagiaan dengan kesedihan hanya sepersekian detik? Atau sebenarnya mereka selalu beriringan menyelinap ke hati-hati manusia agar selalu merasa cukup? Cukup merayakan kebahagiaan dengan sewajarnya dan cukup merayakan kesedihan dengan seperlunya saja.

Aku atau bisa jadi kamu mungkin pernah mengalami atau menemui kejadian yang semisal malam ini lagi bahagia-bahagianya, esoknya menerima rasa pilu yang luar biasa. Kadang memang selucu itu dalam hidup.

Sepagi tadi, di hari yang katanya hari kemenangan ini, ada aja yang bikin baper. Suara azan subuh, saut-sautan suara takbir, juga suara petasan yang menggema ke langit-langit. Tapi, bukan itu yang bikin baper, melainkan siaran kematian dari mikrofon musholla deket rumah. Kebayang nggak dihari yang katanya hari kemenangan ini kalian justru merayakannya dengan penuh duka karena harus kehilangan salah satu dari kedua orang tua kalian? Di ujung kampungku sini, dihari ini, seorang ayah telah menghadap Sang Maha.

Juga berita yang mampir dari kampung sebelah.

Februari 12, 2017

HATI BAPAK TUKANG PARKIR

Kita, atau bisa jadi cuma aku, terkadang spontanitas dengan entengnya menilai orang-orang secara fisiknya saja, dari luaran mereka yang nampak sekilas oleh pandangan kita atau bisa jadi cuma pandanganku yang seringkali bodoamat dengan apa yang sebenarnya telah dialami, sedang dialami, atau mungkin justru sedang akan dialami dari sisi-sisi lain kehidupan mereka. Kita, atau bisa jadi cuma aku tidak pernah bisa menerka dengan tepat seperti apa model hati dari masing-masing orang. Dan, barangkali dengan hal seperti inilah sudut pandangku dan sudut pandangmu menjadi berbeda. Cara pikirku dan cara pikirmu menjadi tidak sama. Juga, rasa syukurku dan rasa syukurmu tidak pernah setara.

Jadi, lewat artikel yang terbaca di timeline fesbuk ini, aku dipaksa untuk mengingat kembali sebuah tragedi tentang Bapak Tukang Parkir yang memiliki tatto di lengan kiri dan di kedua kakinya yang berbulu. Tindik di salah satu telinganya. Tidak memiliki rambut di kepalanya. Pakai kalung rantai. Dan raut muka yang memang sadis. #sambilbayanginpreman.

Sembari mengeluarkan motorku dari deretan motor lain yang terparkir, Bapak Tukang Parkir itu menegurku.

Januari 03, 2016

Sengsara Sepaket Bahagia

Tadi pagi begitu aku buka mata, menatap layar hape yang pengisi dayanya tinggal 11 persen dan di sana nunjukkin pukul 8:48, lalu tertera 4 panggilan tak terjawab dari Kanca RocknRoll, juga 5 pesan singkat dari nama yang sama.

Mencoba mengingat-ingat apa yang telah terjadi semalam. Dan udah bisa ketebak kalo aku ketiduran di tengah-tengah ia berceloteh. Hahaha. Masih bisa kuingat apa aja obrolanku sama dia yang menyita waktu hingga ratusan menit itu. Banyak absurdnya, tapi aku rasa ada juga yang bisa dishare. Begini obrolan kami.

Jadi, bagaimana menurutmu tentang ‘kebahagiaan yang kamu dapat akan setara dengan kesengsaraan yang kamu lewati.’ Entah, pertanyaan macem apa yang tiba-tiba terlintas di otakku itu. Lalu obrolan kami menjadi begitu formal.

November 30, 2015

Dr. Abdul Rozak: Jangan Lupa Yakin!

Sabtu pagi bersama (sebut saja) Tim Landak Sahabat Tenggang Semarang. Belasan bibit (baca: proposal) untuk Kegiatan Penanaman Pohon "Daun Pesisir Untuk Tanah Air" sudah ada di tangan kami. Kami siap menabur bibit-bibit tersebut di lokasi-lokasi yang telah kami sepakati. Tim Landak1, Tim Landak2, dan Tim Landak3 memisahkan diri menuju masing-masing target perusahaan yang telah tertunjuk.

Tim Landak3, aku bersama Devi dapet jatah 'menyatroni' tempat praktek seorang dokter, tempatnya di daerah Puri Anjasmoro. Panggil saja beliau Dr. Rozak, beliau ini adalah donatur tetap di komunitas kami, RUBI Sahabat Tenggang Semarang. Disamping mengambil jatah uang donasi dari beliau, kami juga berharap beliau mau menambah kontribusinya untuk kegiatan kami. Tapi, proposal yang kami ajukan alhamdulillah (hanya) mendapakan doa yang bertubi-tubi dari beliau. Semoga acaranya lancar tanpa halangan apa pun. Semoga banyak pihak yang membantu. Serta semoga-semoga lainnya yang patut kami aamiini.

Ini kali pertama aku bertemu dengan

November 13, 2015

Kelas Kehidupan

Dianya ngoceh, akunya corat-coret :D

Semarang masih nyisain gerimis dan -katamu- hujan di Jakarta baru aja reda. Jadi, kapan kita bisa menikmati gerimis sampai reda? Berdua, berdampingan, atau berhadapan sambil meneguk secangkir kopi masing-masing.

Obrolan kita malam ini nggak lagi perihal kenangan. Yah, emang mustinya gitu, perlu topik imbangan, perihal masa kini atau lebih ke masa depan gitu. Ini yang kadang-kadang kurindukan darimu. Berceloteh layaknya motivator (kita sepakat menjulukimu motivator absurd). Dan ini beberapa point yang bisa kutangkap dari ceritamu di ujung telepon sana.

Pertama. Jangan biarin kemustahilan menghalangi impianmu. Jadi, apa pun yang pingin kamu capai, sekalipun menurutmu nggak mungkin, tetep pertaruhin semangat dan usahamu, karena kita nggak tau usaha mana yang bakal Tuhan pertimbangin untuk kita wujudin.

Kedua. Kelemahan yang ada di dirimu itu, sebenernya bisa jadi amunisi buat ngedongkrak apa yang menjadi kelebihan pada dirimu. Jadi, pliss jangan jadiin kelemahanmu sebagai alasan buat nggak nyoba apa-apa yang sebenernya kamu pingin.

Ketiga. 99,99 persen orang mempertanyakan apa yang telah dicapainya saat ini. Maksudnya, sebagian orang akan nanya pada dirinya sendiri. Seperti misal, "Kok bisa, ya, aku jadi auditor sampai sejauh ini? Padahal dari jaman sekolah, aku paling nggak demen sama yang namanya itungan, sekarang kerjaannya ngitung mulu. Ngadepin KAP Deloitte pulak."

Jadi, kesimpulanku adalah... barangkali kita perlu banget gali potensi yang ada di dalam diri kita, kita bisa nemuin kelemahan dan kelebihan kita masing-masing. Dan dengan begitu, (mungkin) kita bisa nentuin langkah kita selanjutnya. Yeah, butuh niat, semangat, sadari diri, perbaiki diri, usaha, doa dan kepercayaan diri bahwa kita mampu merealisasikan mimpi-mimpi kita.

Dan kalimat penutupmu untuk obrolan kita malam ini sebelum salam adalah... "demikian kelas kehidupan kali ini, saya mau telpon Ibu dulu di kampung."

Baiklah. Terima kasih.
Smg, 12.11.15

Februari 01, 2015

Oleh-Oleh Dari Kawan Lama

Selamat pagi, Februari, bulan yang (katanya) penuh cinta. Semoga kasih sayangmu bisa menyebar di seluruh Indonesia dengan adil dan beradab. Agar tak ada lagi kekampretan-kekampretan yang membuatku terkekeh kemudian menangis seketika.

Januari, 26 2015
Pukul 14:05, kala itu mendung menggantung di langit siang. Ada rindu yang segera kutuntaskan. Kawan lamaku, Wanda (kawan jaman putih abu-abu) telah menunggu di tempat yang familiar dengan sebutan 'mall'. Kurang lebih sudah seabad kami tak bertatap muka. -__-

Bertemu, dan aku melihat kawanku itu terlihat lebih