Aku mengingat hari itu dengan baik. Kejadian tak terduga
yang cukup memberi dampak untuk -setidaknya- diriku sendiri.
Aku adalah kesalahan di mata mereka. Kesalahan fatal dan
memalukan.
Aku adalah pribadi yang tidak tau diri.
Pribadi yang belum cukup pintar untuk sekadar menyampaikan
rasa terimakasih.
Aku adalah makhluk paling egois.
Makhluk yang belum begitu paham perihal sebab-akibat dan
timbal-balik.
Aku dimaki. Mukaku ditunjuk-tunjuk. Diteriaki. Direndahkan.
Dianggap gila. Kemudian .... Blash! Dienyahkan. Ditiadakan dengan cara yang
anggun oleh pihak lainnya.
Aku menangis. Sesegukan. Bukan merasa kalah, bukan juga
karena membenarkan yang dituduhkan di atas kepadaku. Aku hanya merasa sedang
bercermin. Bertanya-tanya kepada diri sendiri mengapa hal semacam itu bisa
terjadi, mengapa tuduhan-tuduhan semacam itu sampai terlontar di hadapanku.
Selanjutnya aku bertanya kepada Tuhan. Apakah Ia sedang
memberikan kebaikan padaku? Barangkali apa yang terjadi hari itu adalah
suatu... ah, apalah sebutan yang cocok untuk itu.
Karma?
Barangkali disuatu waktu yang telah terlewat, aku pernah
melakukan hal yang sama. Maksudku, memperlakukan seseorang seperti itu. Tapi
seingatku, aku tak pernah menunjuk-nunjuk muka orang. Meneriaki. Mencaci. Ah,
Tuhan, ini cukup menyentilku. Atau aku tanpa sadar pernah melukai perasaan
orang lain yang dampaknya sama sesakit ini? Kemudian, demi mengubahku menjadi
pribadi yang baik, Kau mengingatkanku dengan kejadian semacam itu.
Bilapun semua itu benar, betapa memalukannya aku. Aku minta
maaf dan berterimakasih.
Aku mengingat hari itu dengan baik. Aku tak membenci pihak-pihak
itu. Aku berterima kasih. Aku menerima. Aku tak menganggap mereka jahat. Sebab,
ketika hari dimana aku benar-benar enyah dari sana, mereka memelukku,
menghantarkan doa-doa baik untukku.
Dan, benar. Setiap kita adalah pribadi yang baik. Mereka
membuktikan kepadaku. Hanya saja ketika dihadapkan dengan sesuatu yang dirasa
mendesak, sisi-sisi buruk dari mereka -bisa jadi termasuk aku- mencuat begitu
saja. Tanpa saringan.
Agustus 2017
Sedang menertawakan diri sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar