“Jangan menciptakan kebencian,
tidak pantas,” ucap Anto Prabowo. Kalimat
tersebut langsung menancap ke hati para peserta acara Flash Blogging.
Anto Prabowo adalah jurnalis
senior yang menjadi pemateri pertama pada acara tersebut yang diadakan oleh Dinas
Kominfo Provinsi Jawa Tengah dan Ditjen Informasi & Komunikasi Publik. Acara
yang mengusung tema Menuju Indonesia Maju
itu berlangsung di Hotel Santika Premier Semarang, pada tanggal 2 Februari
2018.
Pada kesempatan itu, Anto
Prabowo menyampaikan tips bagaimana menulis kreatif. Sebelum sampai pada point
tersebut, dia membandingkan bagaimana menulis di era mutiara (masa dulu) dengan
menulis di era digital (masa sekarang).
Pada era mutiara, jurnalis atau
wartawan dipandang sebagai pejuang, karena dianggap dapat meningkatkan martabat
kaum bumiputera. Kontestasi tulisan jurnalis dan non-jurnalis masuk di meja
redaksi terlebih dulu, apakah layak publish
atau tidak. Namun, di era digital yang
lebih bebas ini, bukan lagi di meja redaksi, tetapi kontestasi tulisan terjadi
di benak para pemegang gadget. Oleh
sebab itu, tambah dia, tulisan mereka harus bisa merebut perhatian
audiens. Hal tersebut membutuhkan
kreativitas dalam menulis.
Di akhir penyampaian materi, Anto Prabowo membocorkan tips bagaimana menulis kreatif, yaitu dengan mencari cara sendiri yang sesuai dengan gaya si penulis. Cara tersebut bisa dilakukan dengan membandingkan tulisan dari penulis-penulis lain dan tetap menemukan kebaruan untuk tulisan sendiri. “Tips itu ibarat bumbu sachet. Pastilah standar dan menghianati prinsip kebaruan (novelty) yang menjadi persyaratan utama kreativitas,” tutupnya.
![]() |
Anto Prabowo saat menyampaikan materi. |
Sudut Istana
Di sesi berikutnya, Handoko
Darta dari Tim Komunikasi Presiden hadir sebagai pemateri kedua. Dia memaparkan
secara singkat dan padat mengenai cerita dari sudut istana kepresidenan. Dengan
gayanya yang santai, dia menyampaikan program kerja Presiden Jokowi selama menjabat
menjadi presiden.
Menurutnya, pada periode tahun pertama
Presiden Jokowi menjabat, yang menjadi fokus kerjanya adalah penguatan pada pondasi pembangunan.
Pada periode tahun kedua, program kerja Presiden Jokowi berfokus pada percepatan infrastruktur. Mengapa infrastruktur? Handoko Darta menjelaskan salah satu alasannya adalah infrastruktur sebagai jalan untuk logistik, sebagai daya saing Indonesia, dan mampu menyerap banyak pekerja yang mengurangi jumlah pengangguran. Di periode tahun ketiga, Presiden Jokowi fokus pada pemerataan yang berkeadilan. Maksudnya adalah bukan kesamaan perlakuan, namun lebih ke keadilan.
Di akhir paparannya, Handoko Darta menampilkan video berjudul Terang di Desa Ampas Papua. Dia juga menyempilkan quotes, "Jangan pernah lelah mencintai Indonesia."
![]() |
Handoko Darta saat pemaparan. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar