Februari 15, 2016

Tetaplah Saling Membahagiakan

Pada akhirnya, aku menyerah. Menyerah untuk menyimpan cerita ini lebih lama. Maka, di pagi yang masih terguyur sisa hujan semalam ini, kucatatkan sedikit tentang kisah. Tentang senja yang menggantung di langit mendung. Tentang hilir mudik kapal terbang yang melintas di atas pantai tanpa karang. Tentang kemesraan yang semoga tak terlupakan. Tentang kenyamanan yang kuharap bukan sekadar figuran. Atau tentang apa pun yang sempat kubaca pada tulisanmu di sebuah status.
Kemudian, apa? Aku tidak tau. Terkadang memang ada hal-hal tertentu yang tak mampu kutuliskan. Tak sanggup kukatakan. Seperti hening sore itu. Diammu. Diamku. Barangkali riuh justru terkepung di hati serta pikiran kita masing-masing. Hingga diam-diam hadir si penyusup. Penyusup itu adalah mereka; hangat yang keparat, damai yang tak tau diri, juga gelak tawa dari iblis-iblis yang bengis. Maafkan untuk itu semua.
‘Andai’ yang kamu ingin sempat kusemogakan agar tak jadi wacana saja. Barangkali Tuhan berbaik hati untuk kita berceloteh lebih banyak dan lebih lama lagi. Akan ada secangkir kopi di sana. Mungkin dua. Bisa juga tiga cangkir. Terserah berapa banyak kamu ingin memesannya.
~
Subuh tadi, aku merasa dibangunkan oleh ketakutan. Tiba-tiba. Ketakutan yang banyak. Bukan takut kehilanganmu, karena itu pasti terjadi. Aku takut ada sesuatu yang membuat kita berjarak suatu hari nanti. Seperti ... (mungkin) perasaan yang berlebihan. Maka, untuk menghindari itu, berhentilah berasumsi bahwa aku ingin memilikimu lebih dari seorang teman, berhentilah beranggapan bahwa aku memintamu untuk memilih satu diantara dua (kalau kamu beneran berasumsi dan beranggapan seperti itu), berhentilah.
Aku hanya memintamu untuk berhenti membandingkanku dengan yang kamu miliki sekarang. Biarlah kamu mengenalnya dengan kelebihan yang ia miliki dan mengenalku dengan kekurangan yang kumiliki. Biarlah kamu dan Tuhan saja yang tau. Tidak denganku, pun dia.
Tetaplah saling membahagiakan.

Februari ini, ketika Semarang bikin baper.


Tidak ada komentar: