Yups! Akhirnya bisa kembali ke bioskop lagi setelah sekian
purnama absen. Jadi, kemarin Minggu (10/10) nonton duluan nih ceritanya. Nonton
film NUSSA, film animasi yang
menyajikan cerita sederhana tapi padat makna di dalamnya.
Film dengan durasi 107 menit ini berhasil bikin air mataku
ngalir. Hmm, tapi sih, kayaknya nggak cuma aku aja yang nangis modelan begitu.
Kupastiin semua yang di dalam studio pada nangis juga, entah cowok, entah
cewek. Haha.
Jadi, sebenernya apa sih makna yang ada di Film NUSSA? Pembelajaran apa aja yang bisa kita petik untuk kita aplikasiin di kehidupan sehari-hari?
Memanfaatkan Barang-barang
Bekas untuk Berinovasi
Sama kayak judulnya, film NUSSA ini bercerita tentang tokoh
bernama Nussa, seorang anak laki-laki disabilitas yang berusaha mempertahankan
predikatnya sebagai juara bertahan di ajang Science
Fair. Ia tengah merancang sebuah roket yang lebih keren. Meski hanya
berbekal dari barang-barang bekas, Nussa selalu punya cara untuk berinovasi. Namun
sayang, ambisi Nussa buat jadi pemenang, kali ini harus melewati tantangan
tersendiri, yaitu menghadapi Jonni, murid baru yang memiliki roket modern dan
super canggih. Apalagi eksperimen roket bikinan Nussa sempat gagal mengudara.
Menurut kamu, apakah Nussa bakalan berhasil mempertahankan predikatnya sebagai juara Sains?
Relevan dengan Kehidupan
Sehari-hari
Layaknya anak-anak, kadang marah, kadang ngambek, ntar manis lagi.
Yaaa, kayak emosi anak-anak pada umumnya gitu. Kalo orang dewasa tuh uring-uringan nggak jelas. Wkwkwwkk.
Iya, Nussa cemburu karena roket buatannya nggak secanggih punya Jonni yang
notabene bakal jadi saingannya di ajang Sciene
Fair itu. Dia ngambek karena permintaannya buat ganti roket yang canggih
nggak dipenuhi sama Umma dan Abba. Dia kesel, ngerasa omongannya nggak didenger sama Umma.
Di sinilah Umma dan Abba nyoba ngasih pengertian kepada
Nussa. Jadi, di film Nussa ini emang udah dibikin sepaket problem sama solusinya. Sekaligus pembelajaran-pembelajaran yang ada.
![]() |
IG @nussaofficial |
Pesan-pesan Tersirat yang
Padat Makna
Dibalik film NUSSA yang relate
dengan kehidupan kita, aku menangkap banyak pesan tersirat di dalamnya. Kayak, pemanfaatan
barang-barang bekas. Bagiku itu suatu pembelajaran buat kita biar nggak
mubazir, karena masih ada barang-barang bekas yang layak dipakai, bisa didaur
ulang menjadi satu barang baru, jadi nggak musti beli baru lagi, kan? Justru
dari situlah muncul bibit-bibit kreativitas. Halahhh.
Selain menghindari mubazir, film NUSSA juga nunjukin gimana setiap karakter memiliki sifat ikhlas, yang menerima. Salah satunya kayak Nussa yang akhirnya ikhlas setelah menerima kabar kalo Abba nggak bisa pulang ke Indonesia buat nemenin Nussa di ajang Sciene Fair. Menerima karena keinginannya punya roket canggih belum bisa terpenuhi. Kalo kata orang jawa, ora sak det sak nyet.
Nggak cuma buat anak-anak, pesan tersirat juga datang dari
sudut pandang orang tua. Gimana akhirnya orang tua Jonni yang super duper
sibuk mau mendampingi dan meluangkan waktu buat Jonni di acara Sciene Fair. Terus, gimana cara Umma dan Abba menyampaikan pengertian
kepada anak-anaknya dengan cara yang sabar.
Hmm, sementara itu sih dari aku. Kabarin yak kalo kalian nemu
pesan tersirat lainnya. Hehe.
Akhir Cerita yang ‘Mengandung
Bawang’
Meski beberapa scene
bikin ketawa karena ulah adik Nussa, yaitu Rarra yang ada aja tingkah
konyolnya. Buatku, film NUSSA ini ‘mengandung bawang’ gitu. Menuju akhir
cerita, perasaanku berhasil dicampuraduk. Ya, tentu saja pake nangis-nangis
segala. wkwkwkkkk. Penasaran nggak endingnya manis atau tragis kok sampe bikin
penonton pada nangis?
Yups, film yang bakalan rilis di Indonesia pada tanggal 14 Oktober 2021 ini cocok banget ditonton bareng keluarga. Jadi, kalo kamu penasaran, ajakin juga keluarga kamu, biar penasarannya nggak sendirian. Hehe.
Dari film NUSSA, hasil kolaborasi The Little Giantz sama Visinema ini, kamu juga bakal nemuin karakter-karakter lain yang bikin keseruan dan kehangatan di film ini makin berasa. Lengkap dah pokonya! Ayok kembali ke bioskop dan tetep jaga prokes yap. 😃
Tidak ada komentar:
Posting Komentar