Mei 01, 2016

Dialog Tunggal

Tentang sepi yang kita tuntaskan bersama, tentang sunyi yang kita nikmati setiap malamnya
Meski hanya aku yang bersuara, dan kamu memilih untuk menjadi pendengar setia
Segala kisah telah kutorehkan padamu, semua cerita telah kutumpahkan di hadapanmu
Tapi, kamu bergeming, menatapku seperti orang asing
Apakah kamu akan membiarkanku melewati sepi – sunyi seperti ini?
Bukankah kita sedang berdiskusi? Tapi, kenapa kita tak saling mengisi?
Kita bersama, tapi hanya aku yang bernyawa
Atau justru kehadiranku hanyalah pengusik kesepianmu, kesunyianmu?
Kamu lebih suka seperti itu? Tanpaku?

Hei, aku bicara padamu lebih dari ratusan jam!
Kenapa kamu hanya diam?
Bicaralah padaku! Aku juga ingin mendengar cerita tentangmu

Oke! Mungkin kamu tak ingin orang lain tau bagaimana lelahnya berdiri kokoh seperti itu
Untuk yang terakhir kalinya kucelotehkan kepadamu
Terima kasih untuk segala tempat dan waktu yang kamu berikan untukku
Terima kasih untukmu: Tembok Kamar, tempat terbaik yang selalu ada untukku

Semarang, 19 April 2014

MONOLOG HATI
Penerbit   : Pena House
Cetakan I   : Mei 2014
ISBN   : 978-602-70149-8-5.

Tidak ada komentar: