Pagi tadi tumben banget jam sembilan lebih dua menit udah nemuin mertua [baca: dosen pembimbing, ayah dari pacar (baca: Skripsi)]. Hahaha, ngomong apa sih, Lu?
Niatnya sih nggak sepagi itu mau bimbingan, cuma aku kira hari ini temen-temenku pada sidang, mau sok-sokan jadi pendukung gitu. Padahal mah, hadir atau enggaknya aku di sidang mereka sebenernya nggak pengaruh juga sih, cuma ternyata sidangnya masih pada minggu depan. Ah, temen macam apa jadwal sidang temen sendiri aja nggak tau. Halah.
Nggak tau kenapa seharian ini berasa gagal fokus. Dari pagi sampe tadi saya balik jam setengah empat, kerasanya cuma dapet omelan dari mertua dan sedikit masukan biar lebih intens sama pacar. Iya, ini tanggal 20, dan aku inget sesuatu, lebih tepatnya seorang kawan jauh. Nggak jauh-jauh juga sih. Ya, jauh. Entah jauh dalam artian tempat kami yang memang beda kota, atau jauh dalam artian hubungan kami nggak deket, entahlah, tapi... rasanya ingin menjadi kawan terdekatnya. Entah buat apa.
15:35 WIB
Terima kasih. Perhatian banget deh :*
Begitu pesan balesan dari temen jauhku setelah aku mengiriminya pesan singkat biar dia ati-ati di tempat perantauan barunya dan "good job". Aku enggan mau bales lagi, soalnya, kayaknya dia ngerasa aneh dapet pesan singkat kayak gitu dariku. Haha
Apa aku sebegitu perhatian? Aku kira itu hal biasa. Aku jadi inget tentang temenku tempo dulu. Tapi dia justru merasa sangsi. Emang ya, nggak semua orang bisa sepaham sama apa yang kita perbuat. Nggak semua orang bisa sepenilaian dengan apa yang kita pikir.
Sebenernya aku nggak ngerti, di sini apa yang benar-benar kuingat. Mungkin ini, yang terlintas dengan jelas. Dulu banget, keadaan yang sama kayak gini. Ketika aku ngasih perhatian ke temen, peduli sama dia, tapi dia justru menilai semua yang aku lakuin ke dia itu lebay. Berlebihan. Padahal, itu spontanitas. Hmm.
Ah, atau emang untuk menjadi teman itu harus... Ah! Gagal fokus, semoga kawanku itu selalu dalam lindungan-Nya. Dengan ini aku menyatakan, bahwa detik ini ternyata aku sedang merindukan mereka, temen-temen yang sampai sekarang aku masih ingin menjadi temen deketnya, seenggaknya, temen yang pertama mereka inget kala mereka susah. Cukup itu. Semoga kalian menjadi temen-temenku yang sholeh sholehah. AAMIIN.
Pacar, hari ini kita gagal intens.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar