![]() |
Ilustrasi Foto |
Jadi begini, kali ini aku mau sharing ilmu yang kudapet dari training #CeweQuat kemaren malem. Materinya asik nih, kalo bisa kita sadari, ini deket banget sama keseharian kita, RAISING AWARENESS ABOUT MENTAL HEALTH ISSUE & HOW TO CREATE THE SUPPORT SYSTEM. Yeah, aku bakal share seputaran kesadaran kita terhadap masalah kesehatan mental, gimana nyiptain ruang nyaman buat berbagi cerita, serta gimana merawat kesehatan mental.
Kesehatan mental sendiri adalah keadaan psikologis seseorang yang dicirikan dengan berlanjutnya kesehatan personal yaitu tujuan hidup, penerimaan diri serta relasi yang positif dengan orang lain.
Aku, bisa jadi juga kamu, mungkin pernah menjadi
korban bahkan pelaku masalah kesehatan mental, cuma kita nggak sadar. Sepele aja,
pernah nggak sih dengan spontanitas kita komentarin atau nanggepin temen yang
lagi curhat dengan kalimat, “halah, masih gitu doang...” atau semacemnya? Kita menilai
temen kita ini terlalu mendramatisir kesedihan atau sebuah problem. Nah, tau
nggak, hal-hal semacem itu justru bisa bikin mental temen kita jadi anjlok.
Problem yang kita anggep sepele, belum tentu jadi sepele juga di tangan orang
lain, pun sebaliknya. Barangkali kita cuma belum paham, sebab-akibat dari
kesedihan seseorang itu beda-beda, pun gimana cara mereka buat ngatasinnya juga
belum tentu sama. Jadi, bolehlah mulai sekarang, gimanapun bentuk curhatan temen
ke kita, sesepele apa pun menurut kita, kita coba dengerin aja dulu. Siapa tau
mereka memang butuh bantuan atau memang sekedar butuh didengar, kan?
Hmm, mungkin
selama ini kita terlalu fokus sama kesehatan fisik aja, dan abai sama kesehatan
mental. Padahal keduanya sama pentingnya, apalagi kesehatan mental, ini ada sangkut-pautnya sama
kejiwaanmu itu loh, Gaes. Rohmu. Batinmu. Hayatmu. Emosionalmu. Psikismu. Dan kita masih juga nggak sadar kalo ternyata kesehatan mental kita keganggu. Jadi, perhatikanlah
kesehatan mentalmu layaknya kamu perhatikan gebetanmu itu.
PENTINGNYA KESEHATAN MENTAL
Isu
kesehatan mental bukanlah hal sederhana. Jika tidak ditangani dengan sesegera mungkin, akan menimbulkan akibat buruk. Dari artikel online yang pernah kubaca, dalam
publikasi World Health Organization (WHO),
satu dari empat orang di dunia terjangkit gangguan mental atau neurologis dalam
beberapa waktu di dalam hidup mereka. Publikasi yang sama menyebutkan sekitar
450 juta orang menderita gangguan mental, dan hampir 1 juta orang melakukan
bunuh diri tiap tahun.
Pentingkah
kesehatan mental buat kita? Jawabannya penting banget. Mengapa? Beberapa teman
mengutarakan pendapatnya tentang isu kesehatan mental ini.
Isu kesehatan mental begitu penting karena tidak semua orang menyadari jika kesehatan mentalnya terganggu, sehingga banyak aspek dari kehidupannya menjadi tidak beres sehingga mengganggu interaksinya dengan orang lain, entah di lingkungan keluarga, teman, dan lingkungan ia bekerja. –MV-Gangguan mental itu bisa ada karena perlakuan dari keluarga, lingkungan sekitar, teman dekat bahkan pacar sendiri. Dan penting buat mengetahui isu kesehatan mental ini, biar kita bisa memutus rantai kekerasan yang udah terjadi, biar nggak berlanjut ke generasi penerus. Belajar berani speak up, menjadi lebih baik dengan mencintai diri sendiri. –MM-Kesehatan mental penting banget, karena bener-bener mempengaruhi kehidupan secara dominan. Misal, kayak ngambil keputusan. Dan mental yang sehat akan menuntun ke kehidupan yang positif. -MLN-Mental yang tidak sehat akan memberikan pengaruh buruk terhadap prestasi, kepintaran dan hal tersebut bisa memungkinkan akan menular kepada keturunannya. –MSH-Orang dengan mental yang sehat pasti juga baik dalam berinteraksi sosial, berpikir maupun bertindak. Tentunya hal tersebut sangat berguna di kehidupan. –MNE-
RUANG NYAMAN BERCERITA
Stigma
negatif terhadap orang dengan kesehatan mental yang terganggu masih sangat
melekat. Hal ini membuat mereka menjadi enggan atau malas untuk sharing tentang permasalahan mereka. Bukan
tidak mungkin kejadian seperti ini justru membuat mereka semakin kesulitan
untuk mendapat pertolongan atau penanganan dengan cepat dan tepat, sehingga menyebabkan
kemungkinan terburuk terjadi. Misalnya, bunuh diri. Padahal orang-orang dengan gangguan
mental seperti ini membutuhkan banyak dukungan buat sembuh.
Nah,
dari situlah kita bisa mulai mengubah mindset
kita terhadap orang-orang dengan gangguan mental. Kita coba bantu mereka meskipun
tidak semudah membaca teorinya. Setidaknya kita menyadari perubahan diri pada
sekitar, seperti teman yang tiba-tiba menarik diri dari lingkungan sosialnya, tiba-tiba
murung, dan lain-lain. Bukan bermaksud kepo,
coba kita dekati dan pancing untuk cerita. Soalnya, banyak dari mereka yang
mengurungkan niatnya untuk membagikan problem mereka lantaran takut dengan
stigma-stigma negatif. Mereka malu. Mereka menunggu ruang bercerita yang
nyaman. Kita bisa menjadi pendengar atau saling bercerita. Tidak perlu memaksa, senyaman dia saja.
MERAWAT KESEHATAN MENTAL
Ketika
kita sudah menyadari adanya gangguan mental, kita cuma
butuh berbagi dengan yang lain, dengan yang lebih profesional mungkin. Atau kita
bisa melakukan hal-hal positif seperti bergabung di komunitas, menekuni hobi,
berolahraga –selain bisa menyehatkan fisik-, atau bersoisalisasi.
Dengan kita peduli, harapannya adalah bisa menjadi seseorang yang mempromosikan sehat mental dengan lingkungan sekitar, memerangi stigma kepada orang yang memiliki isu tersebut. bisa menjadi support system dan pendamping yang positif, aware dengan isu perempuan di sekitar kita: dating violence, sexual abuse,catcalling, bullying, serta berani melakukan advokasi untuk menjunjung kesetaraan gender.
Terakhir,
semoga kewarasan kita tetap terjaga sesuai takaran. Aamiin.
Terima kasih.
Salam.
Salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar