Juli 27, 2018

ISU KESEHATAN MENTAL BUKAN LAGI HAL SEDERHANA


Ilustrasi Foto
Rebahan dulu, Gaes... Menuju wiken isi dompet masih aman, kan? Haha

Jadi begini, kali ini aku mau sharing ilmu yang kudapet dari training #CeweQuat kemaren malem. Materinya asik nih, kalo bisa kita sadari, ini deket banget sama keseharian kita, RAISING AWARENESS ABOUT MENTAL HEALTH ISSUE & HOW TO CREATE THE SUPPORT SYSTEM. Yeah, aku bakal share seputaran kesadaran kita terhadap masalah kesehatan mental, gimana nyiptain ruang nyaman buat berbagi cerita, serta gimana merawat kesehatan mental.


Kesehatan mental sendiri adalah keadaan psikologis seseorang yang dicirikan dengan berlanjutnya kesehatan personal yaitu tujuan hidup, penerimaan diri serta relasi yang positif dengan orang lain.

Aku, bisa jadi juga kamu, mungkin pernah menjadi korban bahkan pelaku masalah kesehatan mental, cuma kita nggak sadar. Sepele aja, pernah nggak sih dengan spontanitas kita komentarin atau nanggepin temen yang lagi curhat dengan kalimat, “halah, masih gitu doang...” atau semacemnya? Kita menilai temen kita ini terlalu mendramatisir kesedihan atau sebuah problem. Nah, tau nggak, hal-hal semacem itu justru bisa bikin mental temen kita jadi anjlok. Problem yang kita anggep sepele, belum tentu jadi sepele juga di tangan orang lain, pun sebaliknya. Barangkali kita cuma belum paham, sebab-akibat dari kesedihan seseorang itu beda-beda, pun gimana cara mereka buat ngatasinnya juga belum tentu sama. Jadi, bolehlah mulai sekarang, gimanapun bentuk curhatan temen ke kita, sesepele apa pun menurut kita, kita coba dengerin aja dulu. Siapa tau mereka memang butuh bantuan atau memang sekedar butuh didengar, kan?

Hmm, mungkin selama ini kita terlalu fokus sama kesehatan fisik aja, dan abai sama kesehatan mental. Padahal keduanya sama pentingnya, apalagi kesehatan mental, ini ada sangkut-pautnya sama kejiwaanmu itu loh, Gaes. Rohmu. Batinmu. Hayatmu. Emosionalmu. Psikismu. Dan kita masih juga nggak sadar kalo ternyata kesehatan mental kita keganggu. Jadi, perhatikanlah kesehatan mentalmu layaknya kamu perhatikan gebetanmu itu.

PENTINGNYA KESEHATAN MENTAL
Isu kesehatan mental bukanlah hal sederhana. Jika tidak ditangani dengan sesegera mungkin, akan menimbulkan akibat buruk. Dari artikel online yang pernah kubaca, dalam publikasi World Health Organization (WHO), satu dari empat orang di dunia terjangkit gangguan mental atau neurologis dalam beberapa waktu di dalam hidup mereka. Publikasi yang sama menyebutkan sekitar 450 juta orang menderita gangguan mental, dan hampir 1 juta orang melakukan bunuh diri tiap tahun.

Pentingkah kesehatan mental buat kita? Jawabannya penting banget. Mengapa? Beberapa teman mengutarakan pendapatnya tentang isu kesehatan mental ini.
Isu kesehatan mental begitu penting karena tidak semua orang menyadari jika kesehatan mentalnya terganggu, sehingga banyak aspek dari kehidupannya menjadi tidak beres sehingga mengganggu interaksinya dengan orang lain, entah di lingkungan keluarga, teman, dan lingkungan ia bekerja. –MV-
Gangguan mental itu bisa ada karena perlakuan dari keluarga, lingkungan sekitar, teman dekat bahkan pacar sendiri. Dan penting buat mengetahui isu kesehatan mental ini, biar kita bisa memutus rantai kekerasan yang udah terjadi, biar nggak berlanjut ke generasi penerus. Belajar berani speak up, menjadi lebih baik dengan mencintai diri sendiri. –MM-

Kesehatan mental penting banget, karena bener-bener mempengaruhi kehidupan secara dominan. Misal, kayak ngambil keputusan. Dan mental yang sehat akan menuntun ke kehidupan yang positif. -MLN-

Mental yang tidak sehat akan memberikan pengaruh buruk terhadap prestasi, kepintaran dan hal tersebut bisa memungkinkan akan menular kepada keturunannya. –MSH-
Orang dengan mental yang sehat pasti juga baik dalam berinteraksi sosial, berpikir maupun bertindak. Tentunya hal tersebut sangat berguna di kehidupan. –MNE-

RUANG NYAMAN BERCERITA
Stigma negatif terhadap orang dengan kesehatan mental yang terganggu masih sangat melekat. Hal ini membuat mereka menjadi enggan atau malas untuk sharing tentang permasalahan mereka. Bukan tidak mungkin kejadian seperti ini justru membuat mereka semakin kesulitan untuk mendapat pertolongan atau penanganan dengan cepat dan tepat, sehingga menyebabkan kemungkinan terburuk terjadi. Misalnya, bunuh diri. Padahal orang-orang dengan gangguan mental seperti ini membutuhkan banyak dukungan buat sembuh.

Nah, dari situlah kita bisa mulai mengubah mindset kita terhadap orang-orang dengan gangguan mental. Kita coba bantu mereka meskipun tidak semudah membaca teorinya. Setidaknya kita menyadari perubahan diri pada sekitar, seperti teman yang tiba-tiba menarik diri dari lingkungan sosialnya, tiba-tiba murung, dan lain-lain. Bukan bermaksud kepo, coba kita dekati dan pancing untuk cerita. Soalnya, banyak dari mereka yang mengurungkan niatnya untuk membagikan problem mereka lantaran takut dengan stigma-stigma negatif. Mereka malu. Mereka menunggu ruang bercerita yang nyaman. Kita bisa menjadi pendengar atau saling bercerita. Tidak perlu memaksa, senyaman dia saja.

MERAWAT KESEHATAN MENTAL
Ketika kita sudah menyadari adanya gangguan mental, kita cuma butuh berbagi dengan yang lain, dengan yang lebih profesional mungkin. Atau kita bisa melakukan hal-hal positif seperti bergabung di komunitas, menekuni hobi, berolahraga –selain bisa menyehatkan fisik-, atau bersoisalisasi.

Dengan kita peduli, harapannya adalah bisa menjadi seseorang yang mempromosikan sehat mental dengan lingkungan sekitar, memerangi stigma kepada orang yang memiliki isu tersebut. bisa menjadi support system dan pendamping yang positif, aware dengan isu perempuan di sekitar kita: dating violence, sexual abuse,catcalling, bullying, serta berani melakukan advokasi untuk menjunjung kesetaraan gender.

Terakhir, semoga kewarasan kita tetap terjaga sesuai takaran. Aamiin.
Terima kasih. 
Salam.

Tidak ada komentar: