Juli 02, 2019

Ada yang Seru di WISE Women Entrepreneur Masterclass Semarang

 


Photo by IG: feminamagazine

Hai, Gesss! Seneng banget kemaren dapet kesempatan dateng di event WISE Women Entrepreneur Masterclass. Event ini merupakan workshop kewirausahaan UKM yang diadain oleh Femina bersama Commonwealth Bank. Nggak cuma di Semarang aja, event yang dikhususkan buat womenpreneur ini juga hadir di 5 kota besar Indonesia lainnya, seperti Jakarta, Bogor, Bali, Bandung, dan Surabaya.

Dengan dresscode bernuansa kuning, event WISE Women Entrepreneur Masterclass berhasil menrasnfer energi positif bagi pengusaha satu dengan pengusaha lainnya. Begitu hangat meskipun sebelumnya nggak semua peserta saling mengenal antara satu dengan yang lainnya.

Petty S Fatimah, Pemimpin Redaksi Femina sekaligus Pemimpin Komunitas Femina dalam sambutannya menyatakan bahwa di event ini peserta bakalan dapet ilmu-ilmu yang sangat menarik.


Petty S Fatimah memberikan sambutan

Benar saja, sebab pemateri yang hadir adalah seorang Business Transformation Adviser Commonwealth Bank, Aressto Ario dan Nonita Respati, fashion desaigner sekaligus founder Purana Indonesia. Mantul nggak tuh?

Terus, tema-tema seru apa sih yang dibahas di event WISE Women Entrepreneur Masterclass? Cekidottt!


WISE FINANCIAL MODULE

Digawangi oleh Ario, di sesi ini ngobrolin tentang laporan keuangan dalam berwirausaha. Oh ternyataaa, banyak ibuk-ibuk yang berdosa dalam berwirausaha. Eitsss! Nggak macem-macem kok, cuma suka nyampurin keuangan pribadi sama keuangan usaha aja. Hahahaha. Deuhhh, bukan aku aja ternyata yak. Ditambah lagi, kadang masih suka males nyatetin keluar-masuk penjualan. Hmmmm.

Padahal, dalam berwirausaha, pencatatan keuangan itu sangat penting. Kenapa? Biar kita tau apakah usaha kita untung atau rugi. Sederhananya sih gitu.

Jadi, apa aja sebenernya yang perlu dibahas dalam laporan keuangan usaha?

  1. Catatan Transaksi. Ini adalah hal sederhana yang harus dilakuin para bakul: mencatat! Apa aja yang dicatat? Semua transaksi. Pengeluaran dan pemasukan. Bikin yang simpel-simpel aja. INGET! Duit dagangan ya, bukan duit pribadi. hehe
  2. Laporan Laba Rugi. Biar kita tahu, seberapa besar keuntungan atau kerugian dari usaha yang kita jalani. Maunya sih untung terus yekannn. Nah, dengan pencatatan laporan laba rugi ini kita bisa pantau. Semisal ternyata rugi pun, kita bisa tahu apa-apa saja yang nggak perlu dan harus dikurangin. Misal, modal terlalu gede dan staff terlalu banyak. Atau kalau kita rugi bisa ganti strategi. Kalo untung ya lanjut aja.   Laba/Rugi = Pendapatan – Biaya 
  3. Laporan Neraca. Biar tahu berapa aset/harta, hutang dan modal kita dalam dodolan. Juga menganalisa kemampuan usaha buat nglunasin utang. Sederhananya biar kita tau seberapa banyak kekayaan yang kita punya. Gituh, Gesss.

Btw, FYI, ada aplikasi gratis yang bisa kamu unduh di appstore. Aplikasi WISE oleh Commonwealth Bank, dimana aplikasi mobile ini khusus buat perempuan. Berisi tentang informasi seputar keuangan, kesehatan, dan berbagai topik menarik lainnya. Menariknya lagi, aplikasi ini dilengkapi kalkulator keuangan buat nyatetin keuangan harian, mingguan, bahkan bulanan.

APLIKASI TREND UNTUK PRODUK LOKAL


Nonita Respati

Nonita Respati sharing pengalamannya di bidang fashion. Udah tahu karya perempuan kece satu ini? Intip akun instagram @puranaindonesia. Hadeuhh, WoW banget dah pokoknya. Terus mendadak aku pengen jadi fashion designergitu. wkwkwk.

Trend sendiri adalah gaya terbaru atau sesuatu yang viral. Entah itu industri teknologi, bisnis, kreatif atau fashion termasuk di dalamnya. Lalu, apa sih pentingnya aplikasi trend buat produk lokal?

Pentingnya pengaplikasian trend:
  1. Bikin produk selalu yang relevan dan diminati. Kita musti sensitif terhadap lingkungan sekitar, apa yang lagi banyak digandrungi di sekeliling kita.
  2. Inovasi. Biar nggak monoton dan konsumen nggak bosen dengan produk kita. Berinovasi juga bisa menghindari keseragaman produk yang ada di pasaran.
  3. Memperluas masket base. Semua kalangan bisa pakai produk kita.
  4. Bisa ningkatin popularitas brand dan penjualan produk kita.
  5. Membuat produk kompetitif di pasar lokal dan global.

Namun demikian, trend nggak bisa diciptain buat semua orang. Kenali market kita.

Stop copying, strat creating

– Nonita Respati

Itu dia. Sebagai bakul, pedagang, entrepreneur, kita musti sensitip sama apa yang dibutuhin konsumen.

Diakhir acara, aku nyempetin keliling lihat-lihat produk dari peserta yang dipamerin. Kalo ketemunya kuliner, ya diicip-icip. #eh. Sayang banget aku nggak bawa produkku sendiri -_____-


Tidak ada komentar: